Implementasi Habituasi Ritual Agama dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di SMP N 1 Mertoyudan dan SMP N 3 Satu Atap Kaliangkrik Kabupaten Magelang

Atik Dwi Lestari, Oktio Frenki Biantoro

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi habituasi ritual agama dalam menanggulangi kenakalan remaja di SMP N 1 Mertoyudan dan SMP N 3 Satu Atap Kaliangkrik. Fokus utamanya meliputi bentuk habituasi yang dijalankan, perbedaan pendekatan antar sekolah, serta faktor penghambat dan pendukungnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dikumpulkan dari 12 informan utama, terdiri atas kepala sekolah, guru PAI, wali kelas, dan siswa yang dipilih secara purposive berdasarkan keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan. Analisis dilakukan dengan pendekatan triangulasi dan teori-teori pendidikan karakter serta kontrol sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan signifikan kasus kenakalan, dari rata-rata 7 kasus per semester menjadi 2 kasus setelah program berjalan. Habituasi seperti salat dhuha, pembacaan Asmaul Husna, infaq harian, dan kajian pagi menjadi kunci keberhasilan. Faktor pendukung utama adalah kolaborasi sekolah dengan orang tua serta keteladanan guru, sedangkan kendala utama berasal dari kurangnya motivasi intrinsik siswa dan tantangan geografis. Temuan dikuatkan oleh kutipan langsung siswa dan guru. Studi ini menyimpulkan bahwa habituasi ritual agama efektif sebagai strategi preventif kenakalan remaja dan merekomendasikan penguatan sinergi sekolah-orang tua serta pelatihan rutin bagi guru.

Keywords


Implementasi, Habituasi ,Ritual, Agama, Kenakalan, Remaja

Full Text:

PDF

References


Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Bourdieu, P. dalam Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2012). Teori sosiologi modern. Jakarta: Kencana.

Debi Irama, D., Sutarto, S., & Risal, S. (2024). Model pendidikan karakter religius dalam pembelajaran agama Islam di SMP inklusif. Jurnal Pendidikan Islam, 15(2), 122–138.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227–268.

Djamarah, S. B. (2000). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Duhigg, C. (2012). The power of habit: Why we do what we do in life and business. New York: Random House.

Durkheim, E. (1893). The division of labor in society. New York: Free Press.

Gross, J. J. (2002). Emotion regulation: Affective, cognitive, and social consequences. Psychophysiology, 39(3), 281–291.

Hirschi, T. (1969). Causes of delinquency. Berkeley: University of California Press.

Johnson, D. W. (2012). Reaching out: Interpersonal effectiveness and self-actualization. Boston: Allyn & Bacon.

Martono, N. (2012). Sosiologi pendidikan: Perspektif dan aplikasi teori-teori sosial dalam pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Mutahir, M. (2011). Pendidikan nilai dalam perspektif Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Samani, M., & Hariyanto. (2011). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Stake, R. E. (2016). The art of case study research. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.

Stufflebeam, D. L., & Zhang, G. (2017). The CIPP evaluation model: How to evaluate for improvement and accountability. New York: Guilford Press.




DOI: https://doi.org/10.59698/afeksi.v6i5.588

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Atik Dwi Lestari, Oktio Frenki Biantoro

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License