Wife's Right to Property After Divorce: An Examination of Islamic Law and Legislation in Religious Court Decisions in Yogyakarta City

Authors

  • Najichah Faculty of Shari'a and Law, State Islamic University of Walisongo. Address: Jl. Prof. Hamka, Ngaliyan, Semarang City 50185, Central Java, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59698/quru.v2i2.190

Keywords:

Wife's Rights, Divorce, Property, Court Decision, Law

Abstract

Indonesia as a sovereign state pays great attention to the rights of its citizens, especially in the context of marriage between men and women, through Islamic family law. Although there are still many divorce cases, the Religious Court as a judicial institution that handles family matters for Islamic citizens, plays an important role in positioning women fairly. However, the importance of wise, intelligent, honest and highly ethical judges cannot be ignored. Judges must be able to understand and apply the law with justice to all litigants, especially in divorce cases where women's rights are often neglected. Research into court decisions is important to see the extent to which judges consider women's interests in their decisions, especially in the context of post-divorce rights that have been formulated in Indonesian Islamic family law. The focus of this research is the wife's rights to post-divorce property as regulated in the legislation, as well as the extent to which these legal products are in accordance with the principles of gender justice. This research uses a qualitative approach with a field study at the Yogyakarta Religious Court. Data were collected and analyzed descriptively analytically, describing events related to court decisions. The gender approach was used to analyze the written law as well as what was decided by the judge in the court process. The results show that the rights obtained by women after divorce in Indonesian Islamic family law, such as the right to mut'ah, the right to maintenance, the right to refuse reconciliation, the right to hadlanah, and the right to joint property, are not discriminated against based on gender. There are no signs of marginalization, subordination, double workload, negative labeling, or violence against woman in Indonesian Islamic family law.

References

Abdullah, Boedi dan Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Perceraian Keluarga Muslim, Bandung; Pustaka Setia, 2013.

Abdurrahman, Dudung, Pengantar Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya IlmiahI, Yogyakarta; IKFA PRESS, 1998.

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum Jakarta: PR Grafindo Persada, 2004.

An-Nasai, Sunan an-Nasai, jilid 6. Libanon: Beirut-Dār El-Fikr, 2005.

Arifin, Bustanul, Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia, Akar, Sejarah, Hambatan dan Prospeknya, Jakarta: Rajawali Press, 1996.

Asqalani Al-, Subul as-Salam, Ttp: Dar al-Fikr, tt.

Azni, Analisis Gender Terhadap Hukum Keluarga Islam Indonesia (Studi Terhadap Hak-hak Wanita Pasca Cerai) “Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum (Asy-Syir’ah), Vol. 49, No. 1, Juni 2015

Azyumardi Azra, The Indonesian Marriage Law of 1974 an Institutionalization Shari’ah for Social Changes, in Shari’ah and Politic in Modern Indonesia, Singapore: ISEAS, 2003.

Azzam, Abdul Aziz, & Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh Munakahat Khitbah, Nikah, dan Talak, Jakarta: Amzah, 2009.

Bagir, Muhammad, Fiqh Praktis, Bandung: Mizan, 2002.

Basam, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-, Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram, Makkah: Maktabah Al-Asadi, 1423H.

Bisri, Moh. Adib, Terjemah Al Faraidul Bahiyyah. Kudus: Menara Kudus, 1997.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: PT.Tahazed, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama Buku II.

Habsyi, Muhammad Bagir al-, Fiqih Praktis Menurut al-Qur’an as-Sunnah dan Pendapat Ulama’.

Halim, Arskal, dkk., Demi Keadilan: Dokumentasi Program Sensitivitas Jender Hakim Agama diIndonesia, Jakarta: Puskum HAM UIN Jakarta & Asia Foundation, 2009.

Hartono, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

http://pa-tbkarimun.go.id/Yurisprudensi/137_K_AG_2007.pdf diakses pada tanggal 17 November 2014.

http://www.pa-yogyakarta.net/v2/index.php/2014-09-15-07-06-01/laporan-tahunan diakses pada tanggal 17 Januari 2016.

Jaziry, Abdurrahman al-, al-Fiqh ‘ala al madzahib al-arba’ah, qism ahwal al-syahshiyyah, Juz 4, Mesir: Dar al-Irsyad, tth.

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masayarakat, Jakarta: 1997.

Compilation of Islamic Law

M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Jakarta: CV.Pustaka Setia.

Marriage Act 1974

Mulia, Musdah, dkk., Keadilan dan Kesetaraan Jender (Prespektif Islam), ttp: Tim Perbedayaan Perempuan Bidang Agama, 2001.

Munawir, Ahmad Warso, Al-Munawir: Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.

Narbuko, Cholid, H Abu ahmad, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Angsara, 2002.

Nasution, Khoiruddin, Hukum Perkawinan I, Yogyakarta: ACAdeMIA+TAZZAFA, 2013.

Nasution, Khoiruddin, Pengantar Studi Islam, (An Introduction into Islamic Studies) Yogyakarta : ACAdeMIA + TAZZAFA, 2004.

Nur, Djamaan, Fiqih Munakahat, Semarang: CV. Toha Putra, cet. I, 1993.

Profil Pengadilan Agama Kota Yogyakarta diunduh dari; http://www.pa-yogyakarta.net/ diakses tanggal 10 Mei 2016 pukul 12.49 wib.

Qusyairi, Abu al-Hasan Muslim ibn Hajaj al-, Ṣahîh Muslim, Kitab at-Talaq, edisi M.F. Muhyiddin al-Nawawiy, (Beirut Lebanon: Dār al-Ma’rifah, 2007 M/1428 H.

Rahman, Abdur I, Perkawinan dalam Syari’at Islam, judul asli, Syari’ah The Islamic Law, Terjemah: Basri Iba Asghary dan Wadi Masturi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.

Ramulyo, Idris, Hukum Perkawinan Islam (Suatu Analisis UU No 1 Tahun 1974 dan KHI), Bumi Aksara, 1996.

Rosyadi, Imron, “Perlindungan Hak-Hak Perempuan Pasca Perceraian Di Indonesia (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Agama Se-Provinsi Kepulauan Riau Dalam Menerapkan Pasal 149 KHI)”, Disertasi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: Paska Sarjana UIN Sunan Kalijaga, 2010.

Rusyd, Abu al-Walid Muhammad bi Ahmad bin Muhammad Ibnu, Bidāya al-Mujtahid wa Nihāyatul Muqtasid,, Surabaya: Hidayah, t.t.

Sābiq, Sayid, Fiqh al-Sunnah, Jilid 7, alih bahasa Moh. Thalib, Bandung: al-Ma’arif, 1997.

Sābiq, Sayid, Fiqhu as-Sunnah, Juz 2, Beirut: Dār al-Fikr, 1992.

Saebani, Beni Ahmad, Perkawinan dalam Hukum Islam dan Undang-Undang, Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Salim, Abu Malik Kamal bin As-Sayid, Shahih Fikih Sunnah, Jilid 3, diterjemahkan oleh Khairul Amru Harahap dan Faisal Saleh, Jakarta: Pusat Azzam, 2007.

Sastroatmodjo, Arso dan Wasit Aulawi, Hukum Perkawinan di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Shihab, Muhammad Quraish “Konsep Wanita menurut Quran, Hadits, dan Sumber-sumber Ajaran Islam”, dalam Wanita Islam Indonesia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstuan, Jakarta: INIS, 1993.

Soekanto, Soerjono, Metode Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Universitas Indonesia.

Subki, Ali Yusuf As-, Fiqh Keluarga: Pedoman Berkeluarga dalam Islam, alih bahasa: Nur Khozin, Jakarta: Amzah, 2012.

Supriatna, dkk, Fiqh Munakahat II Dilengkapi dengan UU No.1/1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2008.

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqih Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2006.

Thalib, Sayuti, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: UI-Press, 1986.

Tihami, dkk. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Downloads

Published

2024-05-07

How to Cite

Najichah. (2024). Wife’s Right to Property After Divorce: An Examination of Islamic Law and Legislation in Religious Court Decisions in Yogyakarta City. QURU’: Journal of Family Law and Culture, 2(2), 211–232. https://doi.org/10.59698/quru.v2i2.190

Issue

Section

Articles