Harmony of Law and Religion: A Maqāṣid Ash-Sharī'ah Analysis of Marriage Registration According to the Fiqh and Law No. 1/1974
DOI:
https://doi.org/10.59698/quru.v2i1.180Keywords:
Sirri Marriage, Maqasid Shari'ah, Marriage Registration, JurisprudenceAbstract
In an effort to regulate marriage and reduce the practice of underhand marriage (sirri) in Indonesia, the government has imposed two requirements: material and administrative requirements. Material requirements include provisions related to the pillars of marriage, both those stipulated in fiqh and the law. Meanwhile, the administrative requirements relate to marriage registration, which is regulated in Article 2 paragraph (2) of Law No. 1/1974 on Marriage. The procedure for this recording is explained in Government Regulation Number 9 of 1975. The addition of marriage registration as a condition of marriage has caused controversy among Indonesian legal experts. This controversy is caused by the interpretation of Article 2 paragraphs (1) and (2) of the Marriage Law, as well as differences in the concept of walīmah and Surah Al-Baqarah (2): 282, as well as the necessity of recording in the field of muamalah. This research is a literature research that uses literature study as the main source of data. This data collection method includes primary, secondary, and tertiary data, with a descriptive-analytical and comparative approach. The analysis involves the concept of marriage registration in the Book of Jurisprudence and Law No.1/1974 as well as the urgency for the perpetrators of underhand marriage using maqāṣid ash-sharī'ah analysis. The results show that marriage registration in the Book of Jurisprudence and Law No.1/1974, by applying maqāṣid ash-sharī'ah analysis, shows that the command to register marriage is implicit in the Book of Jurisprudence and explicit in the UUP. Marriage registration, especially for perpetrators of irregular marriages, is in accordance with the objectives of syarak. A marriage certificate can protect religion, soul, mind, offspring, and property before the law, ensuring the benefit of the household (harmonious and lasting family) is achieved.
References
Abdullah, M. Amin dkk., Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Multidisipliner, cet. ke-1, Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, 2006.
Abidin, Slamet dan Aminuddin, Fiqih Munakahat 1: Untuk Fakultas Syari’ah Komponen MKDK, cet. ke-1, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.
Afiqi, Muhammad Anis, “Hukum Pencatatan Perkawinan Dilihat dari Segi Maqāṣid al-Syari’ah: Antara Fiqh Munakahat dan UU No. 1 Tahun 1974,” Skripsi, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Ahmad, Baharuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia- Studi Historis Metodologis, cet. ke-1, Jambi: Syari’ah Press IAIN STS Jambi, 2008.
Ali, Zainuddin , Hukum Perdata Islam Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2006. Anshori, Abdul Ghofur dan Yulkarnain Harahab, Hukum Islam: Dinamika dan Perkembangannya di Indonesia, cet. ke- 1, Yogyakarta: Kreasi Total Media, 2008.
Arifin, Bustanul, Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia: Akar Sejarah, Hambatan dan Prospeknya, Jakarta: Gema Insani Press, 1996.
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, cet. ke-9, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Munakahat: Khitbah, Nikah, dan Talak, penj. Abdul Majid Khon, cet. ke-1, Jakarta: Amzah, 2009.
Badudu, J.S. dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. ke-1, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Bahari, Adib, “Analisis Atas Ketentuan Hukum Pencatatan Perkawinan dalam Rancangan Undang-Undang Perkawinan Tahun 1973 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,” Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2010.
Bakri, Asafri Jaya, Konsep Maqashid Syari’ah Menurut Al-Syatibi, cet. ke-1, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996.
Bukhārī, Abī ‘Abdillah Muḥammad bin Ismā’īl bin Ibrāhīm bin al-Mugīrah al-,Ṣaḥīh al-Bukhārī, 4 jilid, Beirūt: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2006.
Bupati Garut Nikah Siri: Bupati Aceng Langgar 3 Undang-undang Sekaligus,” http://kabar24.com/index.php/bupati-garut-nikah-siri-bupati-aceng-langgar-3-undang-undang-se- kaligus, akses 8 Maret 2013.
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Darus Sunnah, 2002. Shihab,
Djubaidah, Neng, Pencatatan Perkawinan & Perkawinan Tidak Dicatat: Menurut Hukum Tertulis di Indonesia dan Hukum Islam, cet. ke-1, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.
Gunawan, Wawan, “Dampak Nikah Siri, Perempuan dan Anak Sering Menjadi Korban,” http:// umy.ac.id/ dampak-nikah-siri-perempuan-dan-anak- seringkali-menjadi-korban.html, akses 2 Mei 2013.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Reseach, Yogyakarta: Andi Offset, 1989.
Helim, Abdul, “Membaca Kembali Eksistensi Pencatatan Akad Nikah dalam Perspektif Ushul Fikih,” http://abdulhelim.com, akses 19 Januari 2013.
Hukum Nikah Sirri Menurut Pandangan Ulama,” http://referensimakalah.com /2012/09/hukum-nikah-siri-menurut-pandangan-ulama.html, akses 7 Maret 2013.
Ḥusainī, Taqī ad-Dīn Abī Bakr bin Muḥammad al-, Kifāyah al-Akhyār fī Ḥal Gāyah al-Ikhtiṣār, 2 juz, Pekalongan: Raja Murah, t.th.
Ifrīqī, Ibn Manẓur al- Anṣārī al-, Lisān al-‘Arab, 15 jilid, Beirūt: Dār al-Kutub al- ‘Ilmiyyah, 2009.
Jazīrī, ‘Abd. al-Raḥmān al-, Kitāb al-Fiqh ‘ala al-Mażāhib al-Arba’ah, 5 jilid, Beirūt: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2008.
Jurjānī, Syarīf ‘Alī bin Muḥammad al-, At-Ta’rīfāt, Jiddah: Al-Ḥaramain, t.th
Kamil, Ahmad dan M. Fauzan, Kaidah-kaidah Hukum Yurisprudensi, cet. ke-3, Jakarta: Kencana, 2008.
Mawardi, Ahmad Imam, Fiqh Minoritas: Fiqh al-Aqliyyāt dan Evolusi Maqāṣid al-Syarī’ah dari Konsep ke Pendekatan, Yogyakarta: LKiS, 2010.
Muhdlor, A. Zuhdi, Memahami Hukum Perkawinan: Nikah, Talak, Cerai, dan Rujuk menurut Hukum Islam UU Nomor 1/1974, Bandung: Al Bayan, 1994
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Musthofa, Mahsun, “Kedudukan Pencatatan Perkawinan Pada Pembuktian Asal- Usul Anak,” Skripsi, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, 2001.
Mustika, Dian, “Pencatatan Perkawinan dalam Undang-Undang Hukum Keluarga di Dunia Islam,” http://online-journal-unja.ac.id, diakses 21 Januari 2013.
Muzhar, M. Atho’, Membaca Gelombang Ijtihad, Antara Tradisi dan Liberasi, cet. ke-1, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998.
Nasution, Khoiruddin, Hukum Perdata (Keluarga) Islam Indonesia dan Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Muslim, Yogyakarta: ACAdeMIA+ TAZZAFA, 2008.
Nasution, Khoiruddin, Hukum Perdata (Keluarga) Islam Indonesia dan Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Muslim, Yogyakarta: ACAdeMIA+ TAZZAFA, 2008.
Nur, Djamaan, Fiqih Munakahat, cet. ke-1, Semarang: CV. Toha Putra Semarang,1993.
Nuruddin, Amiur dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia :Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI, cet. ke-3, Jakarta: Kencana, 2004.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Rafiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, dalam Baharuddin Ahmad, Hukum Perkawinan di Indonesia- Studi Historis Metodologis, cet. ke-1, Jambi: Syari’ah Press IAIN STS Jambi, 2008.
Ramulyo, Mohd. Idris, Tinjauan Beberapa Pasal Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dari Segi Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Ind-Hillco, 1986.
Ramulyo, Mohd. Idris, Hukum Perkawinan Islam: Suatu Analisis dari Undang- undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Solahuddin, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, cet. ke-1, Jakarta: Visimedia, 2007.
Suyūṭī, Jalāl ad-Dīn ‘Abd ar-Raḥman bin Abī Bakr as-, Al-Asybāh wa an-Naẓāir fi al-Furū’, Beirūt: Dār al-Fikr, 1995.
Syafe’i, Rahmat, Ilmu Ushul Fiqh untuk UIN, STAIN, PTAIS, cet. ke-3, Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Syahīr, Aḥmad bin al-Ḥusain asy-, Syarh Fath al-Qarīb al-Mujīb, t.tp: Al-Ma’had al-Islāmī al-Salafī, t.th.
Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, cet. ke-1, Jakarta: Kencana, 2006.
Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqh 2, Jakarta: Kencana, 2011Syāṭibī, Abī Isḥāq Ibrāhīm bin Mūsa bin Muḥammad al-Lakhmī asy-, Al- Muwāfaqāt, 6 jilid, Riyaḍ: Dār Ibn al-Qayyim, 2006.
Tentang Perkawinan & Kompilasi Hukum Islam, cet. ke-7, Bandung: Citra Umbara, 2011.
Thalib, Sayuti, Hukum Kekeluargaan Indonesia, cet. ke-5, Jakarta: UI-Press, 1986. Tim Citra Umbara, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974
Tihami, Muḥammad at-, Merawat Cinta Kasih Menurut Syari’at Islam, alih bahasa Ama Al-Khalili dan Anang Zamroni, Surabya: Ampel Mulia, 2004.
Tirmiḍī, Abī ‘Īsa Muḥammad bin ‘Īsa bin Saurah at-, Sunan at-Tirmiḍī¸ 5 jilid, Beirūt: Dār al-Fikr, 1980.
Wasman dan Wardah Nuroniyah, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Perbandingan Fikih dan Hukum Positif, cet. ke-1, Yogyakarta: Teras, 2011.
Yahya, Mukhtar dan Fathur Rahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh- Islam, cet. ke- 3, Bandung: Al-Ma’arif, 1993.
Yunus, Mahmud, Hukum Perkawinan dalam Islam: Menurut Mazhab Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hanbali, cet. ke-5, Jakarta: P.T. Hidayakarya Agung, 1975.
Yusar, M., “Pencatatan Perkawinan (Sebuah Tinjauan Yuridis dan Undang- undang Nomor 1 Tahun 1974),” http://badilag.net, diakses 18 Januari 2013.
Zaydān, ‘Abd Karīm, Al-Madkhal li Dirāsah asy-Syarī’ah al-Islāmiyyah, dalam Ahmad Imam Mawardi, Fiqh Minoritas: Fiqh al-Aqliyyāt dan Evolusi Maqāṣid al-Syarī’ah dari Konsep ke Pendekatan, Yogyakarta: LKiS, 2010.
Zuhri, H. Moh. dkk., Tarjamah Sunan At-Tirmidzi, 5 jilid, Semarang: CV. Asy- Syifa’, 1992.

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 sehabudin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Quru': Journal of Family Law and Culture