Social Value in Panggih or Temu Manten Tradition in Temanggung Wedding

Authors

  • Tesa Permadani Masyaul Huda Islamic Boarding School, Address: Jl. Harapan Indah Rw No.07, Krekesan, Sraten, Tuntang Subdistrict, Semarang Regency, Central Java 50773

DOI:

https://doi.org/10.59698/quru.v1i3.107

Keywords:

Panggih, Temu Manten, Temanggung, Social, Tradition,

Abstract

The tradition of panggih or temu manten is an integral part of Javanese culture and becomes one of the important ceremonies in weddings in Temanggung Region. This tradition is not only a series of practical actions before the wedding, but also carries deep social values that strengthen relationships between individuals, families, and communities. This study aims to explore and analyze the social values contained in the panggih or temu manten tradition and how these values are reflected in related practices and beliefs. The research method adopted a qualitative approach with a focus on ethnography and in-depth interviews. Data were collected through direct observation during the preparation and implementation of the panggih or temu manten tradition, as well as through in-depth interviews with participants, families, traditional leaders, and local community leaders. Data were analyzed qualitatively by identifying thematic patterns that emerged from the observational and interview data. The results showed that the tradition of panggih or temu manten in Temanggung area contains social values that can be found, among others: 1) The value of mutual cooperation, 2) The value of solidarity and harmony, 3) The value of kinship and kinship, 4) The value of respect for local traditions and culture, 5) The value of moral values education, 6) The value of community roles and involvement. This research also provides deep insight into the importance of the panggih or temu manten tradition as an organizer of strong social values in Temanggung society. The social, cultural and religious implications of this tradition are also discussed as a contribution towards a better understanding of the dynamics of Javanese society.

References

AGUSTINA, SASTRI TIFTAANI DIAN, and Mutimmatul Faidah. “Makna Temu Temanten Nembe Pada Upacara Pernikahan Di Tuban.” Jurnal Tata Rias 9, no. 2 (2020).

Anugrah, Diana. “Analisis Semiotika Terhadap Prosesi Pernikahan Adat Jawa ‘Temu Manten’ Di Samarinda.” Jurnal Ilmu Komunikasi 4, no. 1 (2016): 319–30.

Atabik, Ahmad, and Khoridatul Mudhiiah. “Pernikahan Dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam.” YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam 5, no. 2 (2016).

Aziz, Safrudin. “Tradisi Pernikahan Adat Jawa Keraton Membentuk Keluarga Sakinah.” IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya 15, no. 1 (2017): h. 22-41.

Faridl, Miftah. 150 Masalah Nikah Dan Keluarga. Gema Insani, 1999.

Ghofir, Jamal, and Mohammad Abdul Jabbar. “Tradisi Sungkeman Sebagai Kearifan Lokal Dalam Membangun Budaya Islam.” Al Kamal 2, no. 2 (2022): 404–20.

Hani, Giantary Putri. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pelestarian Budaya Lokal Dipekon Sukaratu Kecamatan Pagelaran Pringsewu.” UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2023.

Harahap, Asriana, and Mhd Latip Kahpi. “Pendekatan Antropologis Dalam Studi Islam.” TAZKIR: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dan Keislaman 7, no. 1 (2021): 49–60.

Kamal, Fahmi. “Perkawinan Adat Jawa Dalam Kebudayaan Indonesia.” Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya 5, no. 2 (2014).

Kuraedah, Sitti. “Nikah Dalam Perspektif Al-Qur’an.” Shautut Tarbiyah 19, no. 1 (2013): 30–51.

Munirah, Martu. “Tradisi Temu Manten Pada Perkawinan Adat Jawa Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial Keagamaan (Studi Di Desa Triharjo Kabupaten Lampung Selatan).” UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2021.

Niswah, Ulin. “Dekulturasi Budaya Pengantin Jawa Oleh Falsafah Islam Di Era Milenial.” Penerbit Tahta Media, 2023.

Sari, Lias Pandan. “Tradisi Temu Manten; Karakter Religius Dan Perilaku Sosial Masyarakat Trosono Parang Magetan.” IAIN Ponorogo, 2022.

Sitompul, Chreyzita Emeliani. “Simbol-Simbol Nemukkan Manten Pada Masyarakat Jawa.” Universitas Sumatera Utara, 2021.

Subandi, Agus. “Nilai Spiritual Tradisi Temu Manten Adat Jawa Dalam Perspektif Masyarakat Buddhis.” Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, Dan Agama 4, no. 1 (2018): 43–56.

“Upacara Panggih, Dalam Pernikahan Adat Jawa: Pengertian, Tujuan, Dan Langkah-Langkah Halaman All - Kompas.Com.” Accessed February 7, 2024. https://regional.kompas.com/read/2022/12/08/183431678/upacara-panggih-dalam-pernikahan-adat-jawa-pengertian-tujuan-dan-langkah?page=all#google_vignette.

Valentin, Agustin Eka, Bianca Virgiana, and M S Darwadi. “ANALISIS MAKNA SIMBOLIK TRADISI EWUH GRUBYUKAN PADA ADAT PERNIKAHAN ETNIS JAWA WONOGIRI DI DESA SIDO MULYO BATUMARTA VII KEC. MADANG SUKU III OKU TIMUR.” Jurnal MASSA 2, no. 1 (2021): 61–70.

“Wawancara Dengan Bapak H. Suwarno Selaku Kepala Dusun Lembujati Desa Banaran, Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, 25 Mei 2023.” n.d.

“Wawancara Dengan Bapak Romadhon Sebagai Tokoh Masyarakat Di Dusun Lembujati, Desa Banaran, Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, 25 Mei 2023.” n.d.

“Wawancara Kepada Sepasang Suami Istri Yang Baru Saja Melangsunkan Pernikahan Kurang Lebih Selama 3 Tahun Yaitu Pasangan Anif Dan Masrurah. Tgl 25 Juni 2023.” n.d.

Yusanto, Yoki. “Ragam Pendekatan Penelitian Kualitatif.” Journal of Scientific Communication (Jsc) 1, no. 1 (2020).

“11 Tahapan Upacara Panggih Dalam Pernikahan Adat Jawa Dan Maknanya.” Accessed February 7, 2024. https://wolipop.detik.com/wedding-news/d-4910834/11-tahapan-upacara-panggih-dalam-pernikahan-adat-jawa-dan-maknanya.

“12 Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa Tengah, Ritual Dan Maknanya.” Accessed February 7, 2024. https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6446070/12-susunan-acara-pernikahan-adat-jawa-tengah-ritual-dan-maknanya.

Downloads

Published

2023-12-01

How to Cite

Tesa Permadani. (2023). Social Value in Panggih or Temu Manten Tradition in Temanggung Wedding. QURU’: Journal of Family Law and Culture, 1(3), 279–294. https://doi.org/10.59698/quru.v1i3.107

Issue

Section

Articles