PELACURAN, ANTARA OPRESI ATAU RESISTENSI: NOVEL TRAH KARYA ATAS DANUSUBROTO
DOI:
https://doi.org/10.59698/vilvatikta.v1i1.10Keywords:
Opresi, resistensi, Feminis Marxis, dan TrahAbstract
Prostitusi atau pelacuran merupakan fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan kapitalisme sebagai pendukungnya. Hal ini disebabkan perempuan tidak mempunyai akses kepada pekerjaan dan tidak dapat mendapatkan upah yang layak sehingga terjadi eksploitasi. Apabila bekerja, upah yang diterima lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini membuat perempuan menjadi tidak punya komoditi untuk dijual sehingga yang akan dijualnya adalah tubuhnya sendiri atau menjadi pelacur. Perempuan yang bekerja menjadi pelacur selalu mendapat stigma miring dari masyarakat dan dianggap sebagai sampah masyarakat. Seperti dalam novel Trah karya Atas Danusubroto, menceritakan tentang Tilarsih, keturunan priyayi yang menjadi seorang pelacur. Tilarsih mengalami opresi dari masyarakat dan laki-laki karena status pekerjaan dan juga citra diri. Posisi Tilarsih dari kelas proletar juga semakin menyudutkannya dalam hal ekonomi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam masyarakat kapitalis, pelacur merupakan bentuk opresi atau justru merupakan resistensi perempuan terhadap hal-hal yang mengopresi dirinya. Metode yang digunakan analisis isi. Data dikumpulkan dengan cara teknik baca dan catat. Data, kemudian dianalisis dengan teori feminis marxis, serta teknologi tubuh Angela Hamblin. Bentuk-bentuk opresi yang terjadi, yaitu opresi perempuan karena kelas, laki-laki, dan opresi terhadap tubuh perempuan. Opresi terhadap tubuh perempuan berupa representasi tubuh, pendisiplinan tubuh perempuan, serta teknologi tubuh. Perempuan mengalami opresi karena budaya patriarki menentang adanya tindakan pelacuran dan konsep priyayi yang berusaha dilanggengkan oleh pengarang. Pelacuran dalam novel ini dipandang sebagai resistensi perempuan terhadap pembatasan akses pekerjaan sehingga perempuan menjual tubuhnya untuk mendapatkan modal. Opresi yang diterima perempuan merupakan akibat dari budaya patriarki dan usaha mengatur perempuan menjadi menjadikannya perempuan baik-baik atau perempuan ideal.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nadia Paramita

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.